Single Blog Title

This is a single blog caption
5 Mar 2020

Dr. Andri Dian Nugraha, Professor Enerjik dalam Bidang Seismologi

/
Posted By

Muda dan enerjik, mungkin itu yang tepat disematkan untuk salah satu anggota Kelompok Keilmuan (KK) Geofisika Global ini. Mengapa tidak, kelihaian mengocek si kulit bundar di lapangan hijau menjadi salah satu bukti. Selain itu, kemampuanya joging sejauh 5 km hampir setiap pagi menjadi bukti lain tentang kebugaran tubuhnya. Dialah Dr. Andri Dian Nugraha yang pada bulan Maret 2020 mendapat amanah jabatan akademik Guru Besar pada bidang seismologi di ITB.

 

Bagi KK Geofisika Global, ini merupakan anugerah besar dan menambah daftar nama anggota KK yang memiliki jabatan akademik Guru Besar, yaitu Prof. Awali Priyono, Prof. Nanang T. Puspito, Prof. Sri Widiyantoro, Prof. Satria Bijaksana dan Prof. Andri Dian Nugraha. Pencapaian jabatan akademik tertinggi untuk Prof. Andri Dian Nugraha menjadi spirit baru bagi KK Geofisika Global untuk lebih berkiprah dan berkarya demi kemajuan Indonesia dalam pengembangan keilmuan dan aplikasi geofisika.

 

Guru besar (Professor) merupakan jabatan akademik tertinggi bagi seorang dosen. Definisi secara bahasa, professor memiliki makna sebagai seseorang yang dikenal publik berprofesi sebagai pakar dalam bidang yang ditekuninya. Tentu, proses untuk menuju ke posisi sebagai seorang pakar bukanlah sesuatu yang instan. Banyak hal yang dilakukan dan banyak karya yang dihasilkan serta dipublikasikan sebagai bentuk pertanggungjawaban keilmuan.

 

Bagi seorang dosen, setidaknya ada tiga hal yang selalu melekat pada dirinya, yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian. Tiga hal ini kemudian dikenal dengan sebutan tridarma perguruan tinggi, tempat dimana seorang dosen berkiprah dan berkarya. Pelaksanaan tridarma perguruan tinggi secara baik merupakan bagian dari profesionalitas seorang dosen. Salah satu hal yang menjadi ukuran tingkat profesionalias seorang dosen terlihat dari jabatan akademik yang pegangnya. Dan, Guru Besar (Professor) adalah jabatan akademik tertinggi yang diemban oleh seorang dosen. Seperti halnya Dr. Andri Dian Nugraha yang pada Maret 2020 mendapat amanah Jabatan Akademik Guru Besar (Professor) pada bidang seismologi atau tepatnya tomografi seismik dalam usia yang relatif muda (41 tahun).

 

Prof. Dr. Andri Dian Nugraha (ADN), seorang dosen Teknik Geofisika yang mendapat gelar S3 dari Kyoto University, Jepang. Saat ini, Prof ADN menjabat sebagai Presiden Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) 2018-2020. Selain itu, secara structural institusi ITB, Prof. ADN juga menjabat sebagai Direktur Pendidikan Non-Reguler di bawah Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan, ITB. Sebelumnya sempat menjabat sebagai Ketua Progam Studi (S2/S3) Teknik Geofisika, dan Ketua Program Studi (S1) Teknik Geofisika.

 

Berdasarkan data SCOPUS tercatat h-index 11 dengan 107 dokumen publikasi ilmiah dan jumlah sitasi 413. Sebuah rekam jejak penelitian yang memiliki reputasi tinggi. Sebagai seorang dosen, Prof ADN juga tercatat sebagai dosen pengampu matakuliah Geodinamika, Mikroseismik, Tomografi seismik, Geodinamika dan Seismotektonik, Geohazard dan Fisika Gunungapi serta beberapa matakuliah lain baik di Prodi. Teknik Geofisika, Teknik Geotermal maupun di Prodi Sains Kebumian. Selain itu, Prof ADN juga aktif melakukan bimbingan Tugas Akhir (S1), Tesis (S2) dan Disertasi (S3).

 

Berbagai bentuk karya sudah dihasilkan oleh Prof. ADN untuk mengembangkan keilmuan geofisika khususnya seismologi dan seismik tomografi. Capaian sebagai seorang Professor bukanlah akhir dari semua karya dan cerita.

 

Sebuah ungkapan yang diutarakan oleh Dr. Agus Supangat dalam sebuah WAG “Professor is not a status symbol or level in expertise, but Professor is mentality, is a spirit, is a way of life, is a wisdom, and You get it, you have ready for all requirements“.

 

Sukses dan sehat selalu Prof. ADN.

 

(ZFZ)