Gunung Agung merupakan salah satu gunung berapi aktif di Indonesia yang terletak di pulau Bali. Setelah lebih dari 50 tahun, Gunung Agung kembali mengalami erupsi secara eksplosif pada 21 November 2017. Letusan besar Agung terakhir terjadi pada tahun 1963 dengan VEI 5, letusan ini merupakan salah satu letusan terbesar di abad ke-20. Letusan tahun 1963 diduga telah mempengaruhi iklim global. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempelajari struktur seismik bawah permukaan gunung ini untuk mendukung usaha mitigasi bencana letusan gunungapi. Pada penelitian, kami bekerja sama dengan Pusat Mitigasi Vulkanologi dan Bencana Geologi (PVMBG), PEER USAID dan beberapa seismograf dari Australian National University (ANU) memasang 25 seismograf temporer di sekitar Gunung Agung dan Gunung Batur, Bali untuk periode waktu Desember 2018 s.d September 2019 bersama dengan 10 seismograf permanen PVMBG yang sudah ada sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini untuk memahami mekanisme sumber gempa vulkanik-tektonik (VT) dan model magmatic plumbing system Gunung Agung.

Gambar 1. Peta area studi, lokasi stasiun seismograf stasiun ITB dan PVMBG (segi tiga hitam terbalik), posisi grid node (plus hitam) untuk inversi tomografi, dan distribusi lokasi hiposenter (bulat merah) periode Desember 2018- September 2019 serta empat garis penampang vertikal yang digunakan selanjutnya.

 

Gambar 2. Contoh hasil uji resolusi checkerboad test Vp dan rasio Vp/Vs untuk penampang vertikal A-A’ (Gambar 1). Warna biru untuk anomali positif dan warna merah untuk anomali negatif kecepatan relatif terhadap model awal 1-D Vp dan Vp/Vs dalam percent perturbation.

Gambar 3. Contoh penampang vertical A-A’ (Gambar 1) untuk struktur Vp dan rasio Vp/Vs yang melewati gunung Agung.

 

Penelitian ini didukung oleh Hibah Riset KK-A ITB 2020, Riset Tesis Magister RISTEK/BRIN 2020, kegiatan instalasi seismograf didukung oleh PEER USAID 2019-2021, beberapa seismograf didukung oleh Australian National University. Terima kasih kami haturkan kepada PVMBG untuk ijin instalasi alat dan penggunaan data waveform gempa vulkanik- tektonik Gunung Agung, Bali.

 

Beberapa keluaran yang dihasilkan dari penelitian ini adalah:

1. Ardianto, A,. Nugraha, A. D., Afif, H., Syahbana, D. K., Sahara, D. P., Zulfakriza, Z., Widiyantoro, S., Priyono, A., Rosalia, S., Saepuloh, A., Kasbani, K., Muttaqy, F., Puput, P. R., Imam, C. P., Martanto, M.,Imaging the subsurface structure of Mount Agung in Bali (Indonesia) using volcano-tectonic (VT) earthquake tomography, Frontiers in Earth Science, 2020, Under Review. (Q1 Scimago).
2. Gunawan, M. T., Kusnandar, R., Supendi, P., Nugraha, A. D., Puspito, N. T., Daryono, Sahara, D. P., Zulfakriza., Analysis of swarm earthquakes around Mt. Agung Bali, Indonesia prior to November 2017 eruption using regional BMKG network, Geoscience Letters, 2020, 7:14, https://doi.org/10.1186/s40562-020-00163-7. (Q1, Scimago).
3. Rahsetyo, P. P., Sahara, D. P., Nugraha, A. D., Zulfakriza, Z., Syahbana, D. K., Martanto, M., Afif, H., Signal Characteristic of Volcanic Earthquakes on Agung Volcano in November 2017, The 45th Annual Scientific Meeting of Himpunan Ahli Geofisika Indonesia, Surabaya, 12-15 October 2020.
4. Zahwa, F., Nugraha, A. D., Rosalia, S., Sahara, D. P., Zulfakriza, Z., Ardianto, A., Widiyantoro, S., Priyono, A., Kusumawati, D., Prabowo, B. S., Husni, Y. M., Syahbana, D. K., Martanto, M., Afif, H. D., Q-Tomography Beneath Agung Volcano, Bali, Indonesia, Using Local Seismic Network: A Prelminary Result., American Geophysical Union Fall Meeting, San-Francisco, December, 2020, Submitted